Selasa, 16 April 2013

TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Sistematika karya ilmiah adalah urutan letak bagian-bagian karya ilmiah, bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana pula yang harus dikemudian- kan. Secara garis besar, bagian yang diletakkan di bagian depan lazim disebut dengan bagian awal, bagian selanjutnya disebut bagian inti karya ilmiah, dan bagian bagian akhir (penutup). Tiap-tiap bagian dirinci sebagai berikut.

a.      Bagian awal
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

b.      Bagian Inti
Pendahuluan
            Latar Belakang Penulisan Makalah
            Rumusan Masalah
            Tujuan Penelitian
Teks Utama
Penutup
c.       Bagian akhir
Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)

Isi Bagian Awal

Halaman Sampul
            Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya, untuk memenuhi tugas mata kuliah yang dibina dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas, institut, fakultas, jurusan, progam studi), nama kota, serta bulan dan tahun.



Kata Pengantar
            Hal-hal yang dicantumkan dalam kata pengantar antara lain ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan karya ilmiah.




Daftar Isi
            Memuat judul-judul isi tulisan lengkap dengan halaman dimana judul tersebut dimuat. Daftar isi ini memudahkan pembaca untuk mengetahui apa saja yang ditulis dalam karya ilmiah tersebut.

Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
            Berupa pemuatan judul-judul dari table-tabel (jika ada), yang dipakai untuk melengkapi data dalam tulisan karya ilmiah.daftar tabel juga menunjukkan dihalaman berapa tabel tersebut dimuat. Daftar gambar berisi dari gambar-gambar yang dipakai untuk memperjelas pemaparan data dalam karya ilmiah. Penulisannya sama dengan daftar isi dan daftar tabel.

Isi Bagian Inti

Pendahuluan
            Penjelasan bagian dari bab per bab untuk mempermudah pembaca dalam memilah-milahkan isi dari penulisan karya ilmiah tersebut.
1.      Latar Belakang Masalah
Berisi uraian secara singkat, jelas, dan logis dari suatu kegiatan ilmiah, untuk menjelaskan alasan-alasan faktual. Alasan faktual adalah alasan yang mencakup dukungan data, informasi, dan fenomena, yang memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa masalah penelitian tersebut, sangat fleksibel serta berbobot untuk diteliti.
2.      Rumusan Masalah
Adalah pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari pernyataan atau statement umum dari masalah penelitian, sebagaimana tercantum dalam latar belakang masalah. Rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk pertanyaan.
3.      Tujuan Penelitian
Adalah uraian ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. Untuk membuat tujuan yang lebih mudah dan terarah, dapat dikaitkan dengan content serta kontek tujuan dengan masalah penelitian.

Teks Utama

            Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindari penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindari kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya (seberapa besarnya). Penulisan teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoretis atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).[1]

Penutup

            Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran. Pada laporan ini disimpulkan dari kegiatan penelitian terutama dalam menjawab permasalahan penelitian yang timbul. Dan berikan saran dari tiap kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut. Saran ini sangat berguna untuk membantu memberikan solusi dari hasil akhir penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah.

Isi Bagian Akhir

Daftar Pustaka
            Masukkan semua literatur atau referensi dari buku perpustakaan, yang digunakan dalam pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian. Penulisan literatur terdiri dari judul, pengarang, penerbit, dan tahun penerbitan.

Lampiran (jika ada)
            Bagian ini berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Dapat berupa data dan yang dipandang sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah. Bagian ini hendaknya juga bernomor halaman.


2.2 Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah

            Walaupun tiap-tiap perguruan tinggi memiliki ketentuan atau pedoman masing-masing tentang prosedur penyusunan karya ilmiah, pada dasarnya konvensi penulisannya sama. Konvensi penulisannya menyangkut (1) bentuk karya ilmiah dan (2) bagian-bagian karya ilmiah.

a.      Bahan dan Jumlah Halaman
Bahan yang digunakan untuk menulis bahan karya ilmiah menggunakan HVS, berukuran kuarto atau A4.
b.      Perwajahan
Perwajahan adalah tata letak (lay out) unsure-unsur karya ilmiah. serta aturan penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan estetika naskah.
c.       Kertas Pola Ukuran   
Supaya tiap halaman ketika rapi, sebaiknya digunakan kertas pola ukuran. Pembatas pada  kertas pola ukuran tersebut dengan ukuran sebagai berikut.
1.      Pias (margin) atas 4 cm,
Pias bawah 3 cm,
Pias kiri 4 cm dan
Pias kanan 3 cm.

d.      Penomoran
1.      Angka yang digunakan
Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam karya ilmiah umumnya adalah angka romawi kecil, angka romawi besar, dan angka arab.


2.      Letak penomoran
Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar lampiran, menggunakan angka Romawi kecil yang diletakkan bagian bawah, atau tepat di tengah-tengah (simetris).
3.      Penomoran subbab
Subbab dan subsubbab dinomori dengan angka Arab sistem digital. Angka terakhir dalam digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2, 1.1.2, 2.2.3, 3.2.1, dan seterusnya).

2.3 Menulis Karya Ilmiah Sesuai Dengan Target Pembaca
         Penulisan  karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan, sedangkan persyaratan materil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
         Selain persyaratan, gaya penulisan seorang menentukan artikelnya bisa dimuat atau tidak disurat kabar. Ada beberapa gaya penulisan selain mengikuti gaya penulisan yang digunakan untuk masing-masing penerbit surat kabar. Diantara persyaratan gaya penulisan karya ilmiah ialah :
a.       Gaya penulisan harus kritis, analistis dan eksplanatif bukan karangan fiksi.
b.      Hindari penggunaan istilah atau bahasa ilmiah, gunakan bahasa ilmiah populer, disertai penjelasan dengan bahasa yang sederhana.
c.       Alur pemaparan harus runtut dan logis.
d.      Tulisan harus terfokus, terorganisasi, serta mempunyai latar belakang yang jelas.
e.       Tidak bertele-tele, bombastis atau, malah vulgar.
f.       Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa asing atau bahasa daerah sebaiknya disertai padan kata atau penjelasan.
g.      Tidak menggunakan ungkapan kalimat klise atau normatif.[2]


       Bagian akhir dari menulis artikel jangan membiarkan artikel anda berakhir dengan “menganga” atau “melongo” tanpa suatu kesudahan. Dalam membuat ending yang baik, kita harus bisa mengaitkan kembali terus, prolog, isi dan materi artikel dengan runtut agar tercapai suatu kesatuan yang utuh, juga mengakhiri penulisan artikel dengan kesimpulan yang berada normatif, sudah secara umum, atau malah menggurui.

































BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

            Banyak mahasiswa yang mampu membuat usulan penelitian dan mengumpulkan data, tetapi, ternyata lama sekali dalam menyusun karya ilmiah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya motivasi, karena memang membuat laporan amat tergantung pada kerja individual yang mandiri. Selain itu, ada kecenderungan mahasiswa yang tidak membuat usulan penelitian dengan seksama menghadapi kesulitan dalam menyusun karya ilmiah. Dalam usulan penelitian terdapat teori hasil tinjauan pustakadan metode penelitian. Karena itu, usulan penelitian seyogyanya dibuat dengan seksama. Dalam usulan penelitian juga terdapat jadwal. Pelaksanaan jadwal ini bergantung pada disiplin mahasiswa. Karena itu, actor disiplin amatlah penting
          Kemampuan mengolah data tidak akan menjadi masalah sepanjang mahasiswa menguasai teknik analisis data. Konsultasi dengan pembimbing, diskusi dengan teman, dan partisipasi dengan seminar.
            Kemampuan berpikir logis, sistematis dan kemampuan berbahasa, dapat diperoleh dengan mempraktikkan menulis, membaca, dan memberikan komentar terhadap suatu karya ilmiah.
           































DAFTAR PUSTAKA


Totok Djuroto. 2002. Menulis Artikel Dan Karya Ilmiah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.hlm 54

Bambang Dwiloka. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hlm 110











































[1] Totok Djuroto, 2002. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm 54
[2] Bambang Dwiloka, 2005. Teknik menulis karya ilmiah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, hlm 110

Tidak ada komentar:

Posting Komentar