BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistematika Penulisan Karya
Ilmiah
Sistematika
karya ilmiah adalah urutan letak bagian-bagian karya ilmiah, bagian mana yang
harus didahulukan dan bagian mana pula yang harus dikemudian- kan. Secara garis
besar, bagian yang diletakkan di bagian depan lazim disebut dengan bagian
awal, bagian selanjutnya disebut bagian inti karya ilmiah, dan
bagian bagian akhir (penutup). Tiap-tiap bagian dirinci sebagai
berikut.
a. Bagian awal
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel dan
Gambar (jika ada)
b. Bagian Inti
Pendahuluan
Latar Belakang Penulisan Makalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Teks Utama
Penutup
c. Bagian akhir
Daftar Pustaka
Lampiran (jika
ada)
Isi Bagian Awal
Halaman Sampul
Hal-hal
yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud
ditulisnya makalah, nama penulis makalah, dan tempat serta waktu penulisan
makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya, untuk
memenuhi tugas mata kuliah yang dibina dosen X. Tempat dan waktu yang
dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas, institut, fakultas, jurusan, progam
studi), nama kota, serta bulan dan tahun.
Kata Pengantar
Hal-hal
yang dicantumkan dalam kata pengantar antara lain ucapan terima kasih penulis
yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain
yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan
penulisan karya ilmiah.
Daftar Isi
Memuat judul-judul isi tulisan lengkap dengan halaman
dimana judul tersebut dimuat. Daftar isi ini memudahkan pembaca untuk
mengetahui apa saja yang ditulis dalam karya ilmiah tersebut.
Daftar Tabel dan Gambar (jika
ada)
Berupa
pemuatan judul-judul dari table-tabel (jika ada), yang dipakai untuk melengkapi
data dalam tulisan karya ilmiah.daftar tabel juga menunjukkan dihalaman berapa
tabel tersebut dimuat. Daftar gambar berisi dari gambar-gambar yang dipakai
untuk memperjelas pemaparan data dalam karya ilmiah. Penulisannya sama dengan
daftar isi dan daftar tabel.
Isi Bagian Inti
Pendahuluan
Penjelasan bagian dari bab per bab untuk mempermudah
pembaca dalam memilah-milahkan isi dari penulisan karya ilmiah tersebut.
1. Latar Belakang Masalah
Berisi uraian
secara singkat, jelas, dan logis dari suatu kegiatan ilmiah, untuk menjelaskan
alasan-alasan faktual. Alasan faktual adalah alasan yang mencakup dukungan
data, informasi, dan fenomena, yang memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa
masalah penelitian tersebut, sangat fleksibel serta berbobot untuk diteliti.
2. Rumusan Masalah
Adalah
pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari
pernyataan atau statement umum dari masalah penelitian, sebagaimana
tercantum dalam latar belakang masalah. Rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk
pertanyaan.
3. Tujuan Penelitian
Adalah uraian
ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian
tersebut. Untuk membuat tujuan yang lebih mudah dan terarah, dapat dikaitkan
dengan content serta kontek tujuan dengan masalah penelitian.
Teks Utama
Bagian teks utama makalah berisi pembahasan
topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik
yang dibahas dalam makalah. Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai
inti kegiatan penulisan makalah. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah
yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti
panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindari penggunaan
kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindari
kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang
sebesar-besarnya (seberapa besarnya). Penulisan teks utama makalah dapat
dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan
dapat berupa bahan yang bersifat teoretis atau dapat juga dipadukan dengan
bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).[1]
Penutup
Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman
pembahasan dan saran. Pada laporan ini disimpulkan dari kegiatan penelitian
terutama dalam menjawab permasalahan penelitian yang timbul. Dan berikan saran
dari tiap kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut. Saran ini sangat
berguna untuk membantu memberikan solusi dari hasil akhir penelitian sebagai
suatu kegiatan ilmiah.
Isi Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Masukkan semua literatur atau referensi dari buku
perpustakaan, yang digunakan dalam pengolahan data untuk menjawab permasalahan
penelitian. Penulisan literatur terdiri dari judul, pengarang, penerbit, dan
tahun penerbitan.
Lampiran (jika ada)
Bagian ini berisi hal-hal yang bersifat pelengkap
yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Dapat berupa data dan yang dipandang
sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah. Bagian ini
hendaknya juga bernomor halaman.
2.2 Tata Cara Penulisan Karya
Ilmiah
Walaupun
tiap-tiap perguruan tinggi memiliki ketentuan atau pedoman masing-masing
tentang prosedur penyusunan karya ilmiah, pada dasarnya konvensi penulisannya
sama. Konvensi penulisannya menyangkut (1) bentuk karya ilmiah dan (2)
bagian-bagian karya ilmiah.
a. Bahan dan Jumlah Halaman
Bahan yang
digunakan untuk menulis bahan karya ilmiah menggunakan HVS, berukuran kuarto
atau A4.
b. Perwajahan
Perwajahan
adalah tata letak (lay out) unsure-unsur karya ilmiah. serta aturan
penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan
estetika naskah.
c. Kertas Pola Ukuran
Supaya tiap
halaman ketika rapi, sebaiknya digunakan kertas pola ukuran. Pembatas pada kertas pola ukuran tersebut dengan ukuran
sebagai berikut.
1.
Pias (margin) atas 4 cm,
Pias bawah 3 cm,
Pias kiri 4 cm dan
Pias kanan 3 cm.
d. Penomoran
1.
Angka yang digunakan
Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam karya
ilmiah umumnya adalah angka romawi kecil, angka romawi besar, dan angka arab.
2.
Letak penomoran
Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik, daftar lampiran, menggunakan angka Romawi kecil yang diletakkan bagian
bawah, atau tepat di tengah-tengah (simetris).
3.
Penomoran subbab
Subbab dan subsubbab dinomori dengan angka Arab sistem
digital. Angka terakhir dalam digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2,
1.1.2, 2.2.3, 3.2.1, dan seterusnya).
2.3 Menulis Karya Ilmiah
Sesuai Dengan Target Pembaca
Penulisan karya tulis ilmiah
memerlukan persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan formal
menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan, sedangkan persyaratan
materil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Selain persyaratan, gaya penulisan seorang menentukan artikelnya bisa
dimuat atau tidak disurat kabar. Ada beberapa gaya penulisan selain mengikuti gaya
penulisan yang digunakan untuk masing-masing penerbit surat kabar. Diantara persyaratan
gaya penulisan karya ilmiah ialah :
a. Gaya penulisan harus kritis, analistis dan eksplanatif bukan
karangan fiksi.
b. Hindari penggunaan istilah atau bahasa ilmiah, gunakan bahasa
ilmiah populer, disertai penjelasan dengan bahasa yang sederhana.
c. Alur pemaparan harus runtut dan logis.
d. Tulisan harus terfokus, terorganisasi, serta mempunyai latar
belakang yang jelas.
e. Tidak bertele-tele, bombastis atau, malah vulgar.
f. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan
bahasa asing atau bahasa daerah sebaiknya disertai padan kata atau penjelasan.
g. Tidak menggunakan ungkapan kalimat klise atau normatif.[2]
Bagian akhir dari menulis artikel jangan membiarkan artikel anda
berakhir dengan “menganga” atau “melongo” tanpa suatu kesudahan. Dalam membuat
ending yang baik, kita harus bisa mengaitkan kembali terus, prolog, isi dan
materi artikel dengan runtut agar tercapai suatu kesatuan yang utuh, juga
mengakhiri penulisan artikel dengan kesimpulan yang berada normatif, sudah
secara umum, atau malah menggurui.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Banyak mahasiswa yang mampu membuat
usulan penelitian dan mengumpulkan data, tetapi, ternyata lama sekali dalam
menyusun karya ilmiah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya motivasi, karena
memang membuat laporan amat tergantung pada kerja individual yang mandiri.
Selain itu, ada kecenderungan mahasiswa yang tidak membuat usulan penelitian
dengan seksama menghadapi kesulitan dalam menyusun karya ilmiah. Dalam usulan
penelitian terdapat teori hasil tinjauan pustakadan metode penelitian. Karena
itu, usulan penelitian seyogyanya dibuat dengan seksama. Dalam usulan
penelitian juga terdapat jadwal. Pelaksanaan jadwal ini bergantung pada
disiplin mahasiswa. Karena itu, actor disiplin amatlah penting
Kemampuan mengolah data tidak akan
menjadi masalah sepanjang mahasiswa menguasai teknik analisis data. Konsultasi
dengan pembimbing, diskusi dengan teman, dan partisipasi dengan seminar.
Kemampuan
berpikir logis, sistematis dan kemampuan berbahasa, dapat diperoleh dengan
mempraktikkan menulis, membaca, dan memberikan komentar terhadap suatu karya
ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Totok Djuroto. 2002. Menulis Artikel Dan Karya
Ilmiah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.hlm 54
Bambang Dwiloka. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hlm 110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar