Rabu, 20 Maret 2013

Urgensi Pendidikan



Bab I
pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan mutu kualitas hidup. Melalui pendidikan, manusia mampu mengembangkan diri dan mengetahui banyak hal. Pendidikan tidak hanya menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan dan terampilan saja, tetapi juga menyangkut akhlak dan nilai moral.
Pendidikan  idaman adalah pendidikan yang diharapkan menciptakan generasi yang beritelektual dan berakhlak. Melalui pendidikan yang benar, manusia mampu mengembangkan keadaan diri dan juga meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhannya.
Sumber pendidikan yang paling sempurna berasal dari Al-Qur’an. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia, selain itu, Al-Qur’an juga menerangkan berbagai konsep pendidikan yang sesungguhnya bagi manusia. Selain itu, melalui Al-Quran dan proses aktualisasi yang terus berkembanglah pula pendidikan mampu eksis dan berkembang sesuai kondisi zaman.
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan  latar belakang diatas, penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui dan memahami urgensi pendidikan
2.      Menganalisis dan memahami nilai ayat Al-Qur’an yang terkait dengan urgensi pendidikan
3.      Memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an tentang pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Urgensi Pendidikan
            Al-Qur’an telah berkali-kali menjelaskan akan pentingnya pengetahuan. Tanpa pengetahuan niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara. Tidak hanya itu, Al-Quran bahkan memposisikan manusia yang memiliki pengetahuan pada derajat yang tinggi.[1] Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mujadalah: 11.
            يَأَيُّهَا الَّذِينَ أَمَنُوا اِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ، وَاِذَا قِيلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ أَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوْتُوا العلمَ دَرجَات، وَالله بماتعملونَ خَبيرٌ(11)
            “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
            Al-Quran juga telah memperingatkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan sebagaimana dalam al-Quran surat At-Taubah: 122
وَما كانَ المؤمنونَ لِيَنفِرُواكَافَّةً، فَلَولاَ نَفَرَ مِنْ كلِّ فِرقَةٍ مِّنهُم طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِى الدينِ وَلِيُنذِرُوا قَومهُم اِذَا رَجَعُوا اِلَيهِم لَعَلَّهُم يَحذَرُونَ (122)
            “tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada qaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
            Dari sinilah dapat dipahami bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia. Karena dengan pendidikan manusia akan mengetahui apa yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa mudlorot.[2]
            Dalam sebuah Hadits Nabi SAW dijelaskan:
طلب العلم فريضة على كل مسلمين والمسلمات
            “Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan. (H.R. Bukhari)
            Hadits tersebut menunjukan bahwa dalam islam pendidikan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan merupakan harga mati bagi manusia untuk kehidupannya.
            Islam menekankan akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia, karena tanpa adanya pendidikan niscaya manusia akan berjalan mengarungi kehidupan ini bagaikan orang yang tersesat, yang implikasinya akan membuat manusia sengsara baik di dunia dan di akhirat.[3]
Selain merupakan kewajiban, kegiatan didik dan mendidik adalah suatu usaha agar dapat memiliki ma’dzirah (alasan) untuk berlepas diri bila kelak diminta pertanggungjawaban di sisi Allah SWT yakni telah dilakukan usaha optimal untuk memperbaiki diri dan mengajak orang lain pada kebenaran sesuai manhaj yang diajarkan Rasulullah SAW.
Untuk menghasilkan Pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan beberapa sarana, baik yang mendidik maupun yang dididik,[4] yaitu:
1. Istiqomah
2. Disiplin dalam tanggung jawab
Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah satu dari kita tidak hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita sering bolos sekolah, apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan tertinggal dengan teman-teman kita, demikian pula dengan guru, apabila ia sering membolos tentu anak didiknya tidak akan maju karena pelajaran tidak bertambah.
3. Menyuruh memainkan peran dalam pendidikan
Setiap kita dituntut untuk memerankan diri sebagai seorang guru pada saat-saat tertentu, memerankan fungsi mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman. Demikiannya semua peran digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pendidikan.
اطلب العلم من المهد الى اللحد
            “Carilah ilmu dari buwaiyan hingga akhir hayat.”
            Dari sini, sudah seharusnya bagi manusia untuk selalu berusaha menambah kualitas ilmu pengetahuan dengan terus berusaha mencarinya hingga akhir hayat, tentunya semua itu akan dapat diperoleh dengan adanya pendidikan baik pendidikan di keluarga, sekolah ataupun di masyarakat..
            Pendidikan merupakan sebuah bimbingan dan pertolongan secara sadar yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik sesuai dengan perkembangan jasmaniah dan rohaniah ke arah kedewasaan. Anak didik dalam mencari nilai-nilai harus mendapatkan bimbingan sepenuhnya dari pendidik, sebagaimana ajaran islam, bahwa saat anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan suci sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan anak.[5] Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:
ما من مولود ألا يولد على الفطرة، فأبواه يهودانه، او ينصرانه، او يمجسانه (رواه مسلم)
            “Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anaknya beragama Yahudi, Nasrani, Majusi. (H.R Muslim).
            Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, serta keterampilan kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya.[6]


2.2 Nilai Ayat Al-Qur’an tentang Pendidikan
      Pendidikan adalah proses untuk memperbaiki peradaban, melaui pendidikan manusia akan mampu mengembangkan diri dengan tidak terbatas oleh hanya dengan satu kesimpulan saja. Al-Qur’an adalah konsep penndidikan yang menekankan pada pendidikan seumur hidup (life long education).[7] Begitu banyak ayat dan hadish yang menjelaskan wajibnya menuntut ilmu bagi semua muslim dari lahir hingga menuju liang lahat. Berdasarkan hal tersebut, dapat dijelaskan pentingnya pendidikan begitu kompleks dan penting bagi kehidupa dan peradaban manusia.
            Konsep mengenai pendidikan telah banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai sumber insprirasi mempunyai rujukan-rujukan terkait dengan  pngembangkan berbagai macam Pendidikan. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Alaq,
اقرأ باسم ربك الذي خلق(1) خلق الاءنسان من علق(2) اقرأ وربك الأكرم(3) الذى علم با القلم(4) علم الاءنسان ما لم يعلم(5)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1), Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah (3), Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4), Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5)”.
Dalam pandangan Quraish Shihab kata Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca teks tertulis maupun tidak. Ayat ini telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikut beliau untuk membaca, menulis, memahami, berbagi dan menyebarkan dengan segala kemampuan yang dimiliki.[8]
Kata Iqra diulang-ulang pada wahyu pertama ini untuk menekankan bobot pentingnya. Adalah mengagumkan bahwa tujuan untuk mengajar dan proses pelajaran diucapkan sebagai ‘qalam’ atau pena. Sesungguhnya pena adalah suatu hadiah yang mulia dari Allah SWT kepada umat manusia. Hanya manusia yang mendapat perlakuan khusus, kemampuan dan kehormatan untuk menulis atau merekam pemikiran dan gagasan mereka.[9]
Dan Allah juga berfirman dalam surat Ar-Rum:7
يعلمون ظاهرا من الحياتي الدنيا وهم عن الاخرة هم غافلون.
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai."

2.3 Aktualisasi Nilai Ayat Al-Qur’an tentang Pendidikan
Perkembanngan dunia pendidikan selama ini begitu signifikan terkait dengan perkembangan zaman yang selalu mengikuti arus globalisasi.  Banyak system dan ide-ide baru dalam pengembangan dunia pendidikan yang secara tidak sengaja harus diikuti oleh setiap elemen yang aada dalam pendiidkan tersebut.
Al-Quran sebagai landasan mengenai konsep pendidikan mempunyai banayak nilai yang bisa diterapkan dalam system pendidikan. Misalnya, dari surat Al-Alaq, Al-Quran menjelaskan mengenai konsep membaca. Di era sekarang ini, di sekolah kitaa tidak bisa hanya dengan membaca saja, Membaca bisa dilakukan dengna cara yang lain, seperti halnya meneliti, memahami, berproses dan bersosialisasi.[10]











BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
       Dari penjelasan diatas sangatlah nampak bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya, baik posisinya sebagai hamba allah atau sebagai khalifah dimuka bumi ini manusia tidak akan pernah terlepas akan kebutuhannya terhadap pendidikan. Dengan demikian, semakin jelas bukti-bukti yang telah dijelaskan dalam al-quran khususnya yang berkenaan dengan posisi pendidikan bagi manusia.
Pendidikan diartikan sebagai proses penyaluran ilmu pengetahuan dan penanaman nilai moral yang dilakukan seseorang dengan orang lain. Pendidkan yang diharapkan dalam islam tidak hnaya menyangkut pengetahuan saja, tetapi juga pengembangan dan pemerolehan perilaku dengan akhlak  yang baik.
Al-Quran sebagai sumber agama yang juga banyak menjelaskan tentang pendidikan dapat dijadika acuan sebagai bahan ajar dan konsep terhadap pengembangan pendidikan yang ideal melalui proses aktualisasi yanag disesuaikan dengan keadaan zaman dengan tidak menghilangkan nilai dari kandungan ayat Al-Quran tersebut.
Bentuk aktualisasi yang bisa diterapkan diantaranya melaui proses pembelajaran dan pengembangan metode pembelajaan yang efisien dan berbanding lurus dengan tujuan pendidikan itu sendiri.



DAFTAR PUSTAKA

Afifudin. 1988. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.
Azizy, Qodri. 2003. Pendidikan untuk Membangun Etika Sosial. Semarang: Aneka Ilmu.
Brown, Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Peorson Education.
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Kurniawan, Syamsul. 2009. Pendidikan di Mata Soekarno. Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Rohman, Arif. 2009. Politik Ideologi Pendidikan. Jogjakarta: Laks Bang Mediatama.
Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada Media Group




[1] John W, Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Persada Media Group, 2008), 82.
[2] Qodri, Azizy, Pendidikan untuk Membangun Etika Sosial (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), 32.
[3] Ibid, hal. 45
[4] Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 76

[5] Afifudin, Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar, (Solo: Harapan Masa, 1998), 287
[6] Ibid, 290
[7] Arif, Rohman, Politik Ideologi Pendidikan, (Jogjakarta: Laks Bang Mediatama, 2009), 49

[8] Douglas, Brown, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, (Jakarta: Peorson Education, 2007), 37
[9] Ibid,48
[10] Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 98

1 komentar: